- Home
- Internasional
- Sejarah Hari Ini: 31 Desember 1999, Panama Ambil Alih Terusan Panama dari AS
Sejarah Hari Ini: 31 Desember 1999, Panama Ambil Alih Terusan Panama dari AS

INFORMASI.COM, Jakarta – Pada 31 Desember 1999, Panama mengambil alih Terusan Panama dari Amerika Serikat (AS). Ini menandai berakhirnya hampir satu abad dominasi AS atas jalur air yang strategis itu.
Dikutip dari History, Politico, dan Britannica, pada Selasa (31/12/2024), kerumunan warga Panama merayakan pemindahan terusan sepanjang 50 mil, yang menghubungkan Samudra Atlantik dan Pasifik dan secara resmi dibuka saat kapal SS Arcon berlayar pada 15 Agustus 1914. Sejak saat itu, lebih dari satu juta kapal menggunakan terusan ini.
Ketertarikan untuk menemukan jalan pintas dari Atlantik ke Pasifik berawal dari para penjelajah di Amerika Tengah pada awal 1500-an. Pada 1523, Kaisar Romawi Suci Charles V menugaskan survei Tanah Genting Panama dan beberapa rencana pembangunan terusan, tetapi tidak ada yang pernah diimplementasikan.
Sejarah Hari Ini: 30 Desember 1922, Uni Soviet LahirKetertarikan AS untuk membangun terusan dipicu oleh perluasan wilayah barat Amerika dan perburuan emas di California pada 1848.
Pada 1880, sebuah perusahaan Prancis Compagnie Universelle du Canal Interoceanique pimpinan Ferdinand de Lesseps mulai menggali Tanah Genting Panama (yang saat itu merupakan bagian dari Kolombia).
Namun, lebih dari 22 ribu pekerja tewas akibat penyakit tropis seperti demam kuning selama fase awal pembangunan ini dan perusahaan tersebut akhirnya bangkrut, menjual hak proyeknya ke Amerika Serikat pada 1902 dengan harga US$40 juta.
Presiden AS kala itu, Theodore Roosevelt benar-benar memperjuangkan terusan ini. Dia menganggap terusan ini dapat berdampak baik terhadap kepentingan ekonomi dan militer Amerika.
Pada 1903, Panama mendeklarasikan kemerdekaan dari Kolombia dalam revolusi yang didukung oleh AS. Oleh karenanya, AS dan Panama menandatangani Perjanjian Hay-Bunau-Varilla. Kala itu, AS setuju untuk membayar Panama sebesar US$10 juta untuk sewa lahan terusan yang bersifat permanen, ditambah dengan biaya sewa sebesar 250 ribu dolar AS per tahun.
Selama proses pembangunannya pada periode 1904-1913, lebih dari 56 ribu orang dipekerjakan dan lebih dari 5,6 ribu pekerja kehilangan nyawa mereka.
Setelah selesai dibangun, terusan ini menelan biaya pembangunan sebesar US$375 juta dan dianggap sebagai keajaiban teknik yang luar biasa.
Kehadiran dan kontrol AS atas terusan ini menimbulkan ketegangan dengan Panama. Pada 1968, Jenderal Omar Torrijos mengambil alih kekuasaan Panama dan mulai menekan AS untuk menyerahkan kendali Terusan.
Sejarah Hari Ini: 26 Desember 2004, Tsunami Landa AcehSetelah negosiasi panjang, Traktat Torrijos-Carter ditandatangani pada 1977, yang menetapkan bahwa Panama akan mengambil alih kendali penuh atas Terusan Panama pada akhir 1999.
Seremoni penyerahan dilaksanakan pada 14 Desember 1999 di Panama City. Tanggal tersebut dipilih agar tidak mengganggu perayaan akhir tahun. Jimmy Carter, yang pada saat itu sudah tidak lagi menjabat presiden AS memimpin delegasi AS yang beranggotakan 29 orang.
“Ini milik Anda,” ujar Jimmy Carter yang merujuk kepada rakyat Panama, pada seremoni tersebut, seperti dikutip pada Selasa, (31/12/2024).
(Penulis: Daffa Prasetia)
Komentar (0)
Login to comment on this news