5 Makanan Indonesia yang Terpengaruh Budaya Eropa, Apa Saja?

5 Makanan Indonesia yang Terpengaruh Budaya Eropa, Apa Saja?

INFORMASI.COM, Jakarta – Indonesia memiliki kuliner yang beraneka ragam. Bahkan, ada yang terpengaruh budaya Eropa.

Mengapa Masakan Jawa Tengah dan Jogja Cenderung Manis?

Apa saja makanan Indonesia yang terpengaruh budaya Eropa? Berikut ini adalah rangkuman Informasi.com dari berbagai sumber, Jumat (13/12/2024).

Perkedel
Perkedel. (foto: Wikipedia) Perkedel. (foto: Wikipedia)

Perkedel merupakan makanan yang terbuat dari kentang tumbuk dan biasa dicampur dengan daging cincang dan telur, lalu digoreng hingga garing. Makanan yang menjadi salah satu lauk favorit Indonesia terinspirasi dari Belanda, yaitu frikadel. Di negara asalnya, makanan ini terbuat dari daging cincang yang dipadatkan, lalu digoreng.

Selat Solo
Selat Solo. (foto: Wikipedia) Selat Solo. (foto: Wikipedia)

Selat solo terinspirasi dari steak Eropa. Selat solo berupa daging sapi yang disajikan dengan kuah manis nan gurih. Biasanya didampingi dengan kentang, wortel, buncis, dan acar.

Semur
Semur ayam. (foto: Wikipedia) Semur ayam. (foto: Wikipedia)

Semur terinspirasi dari Belanda dan berasal dari kata “smoor”. Hidangan semur ini berbahan daging ayam atau sapi dan memiliki rasa manis.

Rolade
Rolade. (Foto: Frisian Flag) Rolade. (Foto: Frisian Flag)

Rolade mendapatkan pengaruh Prancis. Rolade berasal dari istilah “rouler” yang artinya menggulung. Rolade terbuat dari daging ayam yang diolah dengan tepung, garam, telur. Bentuknya pun menyerupai sosis besar dan dibalit dengan kulit dari telur.

Sejarah Soto, Kuliner Indonesia yang Dipengaruhi Budaya Tionghoa
Kastengel
Kastengel. (foto: Wikipedia) Kastengel. (foto: Wikipedia)

Kastengel (nama asli: kaastengels) berasal dari bahasa Belanda, yaitu kaas (keju) dan stengels (batangan). Kastengel berarti kue keju batangan., dikutip dari laman Indonesian Chef Associates.

Aslinya, kastengel berukuran 30 cm, mirip dengan roti baguette dari Prancis. Saat diperkenalkan di Indonesia, ukurannya pun berubah menjadi 3-4 cm dengan lebar 1 cm. Penyebabnya adalah oven berukuran besar susah dicari di Indonesia.

(Penulis: Daffa Prasetia)

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES