- Home
- Nasional
- Sejarah Hari Ini: Kapitan Pattimura Gugur Sebagai Pahlawan Nasional, Presiden Soekarno Blusukan ke Jawa Tengah
Sejarah Hari Ini: Kapitan Pattimura Gugur Sebagai Pahlawan Nasional, Presiden Soekarno Blusukan ke Jawa Tengah

INFORMASI.COM, Jakarta – Ada dua peristiwa bersejarah di Indonesia yang terjadi pada 16 Desember. Yang pertama adalah Kapitan Pattimura gugur sebagai pahlawan nasional.
Dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid IV dan laman Museum Benteng Vredeburg, Senin (16/12/2024), hari ini, tepat 207 tahun silam, Pattimura gugur sebagai seorang pahlawan. Dia dieksekusi dengan hukuman gantung oleh Belanda. Kejadian itu berlangsung di depan Benteng Victoria, Ambon, Maluku, pada 16 Desember 1817.
Sekadar informasi, Pattimura merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia. Dia lahir di Saparua, Maluku pada 1783. Orang yang bernama asli Thomas Matulessy pernah berkarier di dunia militer sejak berusia 15 tahun. Kala itu, ada pergantian kepemimpinan dari Belanda ke Inggris.
Sejarah Hari Ini: 33 Tahun yang Lalu Candi Borobudur dan Candi Prambanan Diakui UNESCOSebelum berperang melawan Belanda, Pattimura pernah berkarier sebagai sersan militer Inggris. Namanya mulai dikenal ketika memimpin rakyat Maluku melawan Belanda dalam Perang Pattimura. Gelar “Kapitan Pattimura” didapat dari orang-orang yang mempercayai dia sebagai panglima perang.
Perlawanan yang dipimpin oleh Pattimura pun pecah pada Mei 1817. Perjuangan itu bermula dari kebijakan kolonial Belanda yang menindas rakyat Maluku. Salah satu pemicu utama adalah monopoli perdagangan rempah-rempah. Rakyat Maluku memproduksi cengkeh dan pala untuk pasar dunia tetapi tidak mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi.
Soekarno Blusukan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur
Peristiwa sejarah di Indonesia yang terjadi pada 16 Desember yang kedua adalah Presiden Soekarno bepergian ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Momen ini terjadi pada 16 Desember 1945.
4 Informasi Sejarah Dunia yang Jarang Banget Orang TahuDikutip dari buku Alexius Impurung Mendur (Alex Mendur) yang ditulis oleh Wiwi Kuswiah, Soekarno beserta Wakil Presiden, Mohammad Hatta, dan Perdana Menteri Sutan Syahrir, naik kereta api dari Stasiun Manggarai, Jakarta, ke Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam perjalanan 10 hari. Rombongan ini diikuti oleh dua orang wartawan nasional, Alex Mendur dan Rosihan Anwar.
"Alex Mendur dan Rosihan Anwar merekam dengan gambar dan kata, bagaimana semangat Rakyat Indonesia dalam mempertahankan Negara RI," tulis Wiwi.
Menurut penelusuran Informasi.com dari berbagai sumber, kunjungan Soekarno ke dua daerah itu bertujuan untuk mengembalikan semangat juang rakyat Indonesia yang berusaha mencegah Belanda kembali berkuasa. Belanda pun tak senang dengan aksi Soekarno. Mereka mengecap aksi blusukan Soekarno sebagai perjalanan propaganda.
(Penulis: Daffa Prasetia)
Komentar (0)
Login to comment on this news