Tak Sekadar Seni, Motif Batik Punya Filosofi yang Mendalam

INFORMASI.COM, Jakarta - Batik merupakan warisan budaya yang berkaitan erat dengan kehidupan masyarakat Jawa. Setiap ragam motif batik punya makna dan filosofi tersendiri.
Seorang periset dari Paguyuban Sekar Jagad, Hartanto, berkata setiap motif batik memiliki makna dan filosofi tersendiri. Misalnya, motif semen rante dan satriya manah.
Hartanto berkata, sebelum menikah, biasanya dalam adat Jawa, ada yang namanya peningset. Sekadar informasi, peningset merupakan upacara penyerahan barang sebagai pengikat dari keluarga calon mempelai pria kepada pihak calon pengantin wanita. Dalam acara ini, wanita memakai batik bermotif semen rante.
Kembalinya 6 Artefak Kebudayaan Nusantara ke Indonesia"Dipeningset dengan motif semen rante biar tidak kabur," kata Hartanto dalam talk show "Batiks in Javanese Lifecycles" di Jakarta, Selasa (4/2/2025).
Sementara itu, motif satriya manah adalah "lawan" dari semen rante. Motif ini diartikan sebagai seorang satria yang memanah hati seorang wanita yang akan dijadikan istrinya.
Ada juga motif gringsing yang punya makna mendalam. Yaitu, mengharapkan agar terhindar dari tolak bala. Kain bermotif batik gringsing juga biasanya digunakan sebagai gendongan.
5 Makanan Indonesia yang Terpengaruh Budaya Eropa, Apa Saja?"Biar tidak sakit, selalu sehat. Ditandai dengan awal kehidupan, selalu dari embrio, dari perut sampai ke alam kubur akan selalu sehat," kata dia.
Kemudian, lanjut Hartanto, batik motif parang barong digunakan sebagai penanda. Misalnya, kain motif parang barong yang disampirkan di pundak menandakan bahwa dia adalah seorang pengasuh anak raja atau anak adipati.
"Dulu, yang mengasuh anak raja atau anak adipati, dia bisa ditandai dengan memakai motif parang barong yang disampirkan di pundak kiri. Tidak boleh dipakai," kata dia.
(Penulis: Hanun Rifda Arabella)
Komentar (0)
Login to comment on this news