Amerika yang Mengutuk sekaligus Bangga saat Israel Diserang Iran

Amerika yang Mengutuk sekaligus Bangga saat Israel Diserang Iran

INFORMASI.COM, Jakarta - Seperti hari-hari biasa, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, disibukkan berbagai agenda pada Selasa (1/10/2024). Terlebih, Amerika Serikat baru saja diterjang badai Helene yang menghancurkan daratan AS beberapa waktu lalu.

Daya hancur badai Helene yang terjadi 26 September 2024 itu tidak main-main. Menurut otoritas AS, lebih dari 160 orang meninggal di enam negara bagian yang tersapu badai tersebut. Badai Helene menerjang Florida, Georgia, Karolina Selatan, Karolina Utara, Virginia, dan Tennessee.

Berbagai kesaksian warganet Amerika di ragam media sosial memperlihatkan hancurnya rumah-rumah penduduk akibat terjangan angin kencang dan banjir besar. Bahkan, berbagai media besar AS melaporkan sebagian jalur transportasi terputus.

Musibah ini jadi pekerjaan rumah (PR) berat bagi pemerintah Biden. Pemulihan pasca bencana mesti dilakukan segera. Karenanya, Presiden Biden menggelar rapat besar untuk membahas menindaklanjuti aksi pemulihan pasca terjangan badai itu pada Selasa.

Di tengah kesibukan itu, Biden mendengar kabar adanya serangan massif di Israel. Langit negeri Zionis tiba-tiba berubah menjadi oranye akibat rudal-rudal beterbangan. Serangan hampir 200 rudal balistik itu membuat para pejabat Amerika Serikat tambah sibuk.

Alhasil, bukan cuma perkara mitigasi pasca bencana badai Helene, Biden pun dipanaskan suasana di seberang lautan sana, tempat di mana sekutu utamanya di Timur Tengah, tengah digempur Iran.

Joe Biden yang bersama Kamal Harris langsung bereaksi atas serangan Iran itu. Tentu, Amerika mengutuk keras serangan Iran ke Israel.

AS memperingatkan Iran bahwa akan ada konsekuensi berat atas serangan rudal yang diluncurkan Selasa malam itu. Biden pun menuduh Iran tengah meningkatkan perang terhadap Israel yang otomatis mencolek kemarahan AS.

Aksi sepihak itu itu membuat Biden berjanji akan bekerja sama dengan Tel Aviv untuk membalas Teheran. “Jangan salah, Amerika Serikat sepenuhnya, sepenuhnya, sepenuhnya mendukung Israel,” kata Joe Biden.

Selasa Mencekam di Israel: Teror Jalanan dan Rudal Iran

Ada rasa geram yang muncul dalam pernyataan Joe Biden. Namun, pernyataannya depan wartawan yang berada di Gedung Putih itu juga menyiratkan rasa bangga terhadap Israel. Terutama, karena keberhasilan Iron Dome menangkis rudal-rudal Iran di udara agar tak jatuh ke daratan.

"(Serangan Iran) tampaknya telah dikalahkan dan tidak efektif. Ini adalah bukti kemampuan militer Israel dan bukti perencanaan (pertahanan) intensif Amerika Serikat dan Israel untuk mengantisipasi dan mempertahankan diri dari serangan yang kurang ajar,” katanya seperti dilansir dari biro kepresidenan AS, Rabu (2/10/2024).

Kebanggan Biden bukan tanpa alasan. Menurutnya, serta anak buahnya, sistem pertahanan Iron Dome merupakan buah kerja sama apik antara Washington dan Tel Aviv.

Serangan Iran pada Selasa malam itu hampir mirip dengan yang terjadi pada 13-14 April, meskipun jumlahnya hampir dua kali lipat. Dan, seperti pada April, AS kembali membantu mempertahankan Israel dari serangan Selasa mencekam.

Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Pat Ryder, mengatakan setidaknya dua kapal perusak milik AS, USS Cole dan USS Bulkeley, ikut melepaskan pencegat rudal balistik Iran yang ditembakkan ke Israel. Meskipun, kata Ryder, tidak diketahui apakah pencegat itu berhasil menjatuhkan salah satu rudal.

"Israel memiliki kemampuan pertahanan udara yang sangat signifikan, dan AS, tentu saja, berperan dalam membantu di bidang itu," kata Ryder.

Serangan Rudal Iran ke Israel dan Tekad Perang Netanyahu dari Bunker

Klaim keberhasilan sistem pertahanan Iran ini hanya kebanggaan sementara saja, tampaknya. Apa pasal? Pemerintah AS toh tetap meminta dunia internasioanal agar upaya Iran memanaskan konflik di Timur Tengah segera dihentikan.

"Setiap negara di dunia harus bergabung dengan kami dalam mengutuk serangan Iran," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller.

Hal yang mirip diungkapkan pula oleh Kamala Harris, Wapres yang kini tengah maju sebagai Calon Presiden AS. Bagi Kamala, Iran bukan hanya ancaman bagi Israel.

"Iran juga merupakan ancaman bagi personel Amerika di kawasan tersebut, kepentingan Amerika, dan warga sipil tak berdosa di seluruh kawasan (Timur Tengah), yang menderita di tangan proksi teroris yang berbasis dan didukung Iran," katanya.

BAGIKAN

Popular

DATA
UPDATES