Fakta Mencengangkan CEO Telegram, Donor Sperma hingga Dijebak Agen Mossad

INFORMASI.COM, Jakarta - Pendiri dan CEO aplikasi perpesanan Telegram, Pavel Durov, ditangkap pada Sabtu (24/8/2024) malam setelah tiba di Bandara Bourget, Prancis dengan jet pribadi dari Azerbaijan. Saat penangkapan terjadi, menurut laporan, Durov tengah ditemani oleh seorang wanita misterius yang disebut sebagai seorang agen Mossad.
Jaksa penuntut Prancis pada Senin (26/8/2024) menyebutkan bahwa mereka memperpanjang penahanan Durov hingga Rabu (28/8/2024) atas penyelidikan mengenai kejahatan yang terkait dengan pornografi anak, perdagangan narkoba, dan transaksi penipuan pada Telegram.
Berikut beberapa fakta penting mengenai Durov:
Mendirikan VKontakte yang disebut Facebook Rusia
Durov lahir pada tahun 1984 di Leningrad, yang kini dikenal sebagai St. Petersburg. Ia lulus dari Universitas Negeri Saint Petersburg pada 2006. Saat kuliah, Durov meluncurkan situs web yang merupakan perpustakaan elektronik berisi esai-esai mahasiswa, dan juga membuat forum universitas tempat orang-orang dapat berkomunikasi satu sama lain.
Setelah lulus, Pavel Durov dan saudaranya Nikolai, yang terinspirasi oleh Facebook, memutuskan untuk meluncurkan media sosial mereka sendiri untuk memudahkan komunikasi. Jejaring sosial VKontakte mulai diluncurkan pada musim gugur tahun 2006 dan hanya dalam waktu dua tahun, situs web tersebut telah mengumpulkan lebih dari 20 juta akun dan jumlahnya terus bertambah.
Pada tahun 2014, Pavel Durov harus mengundurkan diri sebagai CEO VKontakte dan meninggalkan Rusia. Sebelum kepergiannya, Durov mengklaim bahwa pejabat Rusia telah meminta perusahaannya untuk mengungkapkan data pengguna, permintaan yang kemudian ditolak Durov.
Diselidiki atas Pornografi Anak, CEO Telegram Ditahan di Prancis Hingga RabuTelegram
Pada tahun 2013, Pavel Durov meluncurkan Telegram Messenger. Tujuan pengusaha tersebut adalah untuk mengembangkan sarana komunikasi yang paling aman yang pernah ada. Menurutnya, kode untuk aplikasi messenger tersebut ditulis oleh saudaranya Nikolai, yang mengembangkan prinsip dasar enkripsi data dalam aplikasi tersebut, sementara Pavel sendiri lebih terlibat dalam pengembangan antarmuka pengguna.
Telegram berkembang sangat cepat, dan dalam 10 tahun jumlah penggunanya telah melampaui 900 juta. Pavel Durov menekankan bahwa perusahaan tersebut tidak mengeluarkan uang untuk pemasaran dan promosi, tim inti perusahaan tersebut terdiri dari sekitar 30 teknisi, yang bekerja sama langsung dengannya.
Empat kewarganegaraan
Pavel Durov adalah warga negara dari empat negara. Selain kewarganegaraan Rusia, ia memperoleh kewarganegaraan Saint Kitts dan Nevis karena berinvestasi dalam perekonomian negara kepulauan tersebut pada tahun 2013.
Durov diberikan dua kewarganegaraan lagi yaitu Prancis dan UEA pada tahun 2021. Pengusaha tersebut tinggal di Uni Emirat Arab sejak tahun 2017, tempat Telegram Messenger berkantor pusat, menurut laporan media BELTA.
Elon Musk Mencuit Kritis di X, Tanggapi Penangkapan CEO TelegramPengusaha terkaya ke-8 Rusia
Sejak tahun 2016, Pavel Durov telah terdaftar di antara 200 orang terkaya di Rusia oleh Forbes. Saat itu, kekayaan bersihnya diperkirakan mencapai 3,4 miliar dolar AS. Pavel adalah orang terkaya ke-112 di dunia dengan kekayaan bersih sebesar 17,2 miliar dolar AS pada tahun 2021.
Sedangkan tahun ini, Forbes melaporkan bahwa Pavel Durov tercatat merupakan pengusaha terkaya ke-8 di Rusia dengan kekayaan bersih sebesar 15,5 miliar dolar AS. Menariknya, ia merupakan satu-satunya pengusaha di sepuluh besar yang bukan berasal dari sektor industri.
Donor Sperma
Pada akhir Juli 2024, Pavel Durov mengumumkan bahwa dia adalah ayah dari lebih dari 100 anak di seluruh dunia. Menurutnya, dia menjadi donor sperma anonim dan dengan demikian membantu banyak pasangan yang tidak subur untuk menjadi orang tua. Pengusaha itu mencatat bahwa dia ingin mengungkapkan kode DNA-nya, sehingga di masa depan anak-anaknya dapat menemukan satu sama lain jika mereka mau.
Berpacaran dengan Agen Mossad
Durov dikabarkan memiliki hubungan dengan Juli Vavilova, seorang "pelatih kripto" berusia 24 tahun yang diyakini berada di balik penangkapannya. Spekulasi di media sosial telah banyak beredar sejak penangkapan Durov. Satu teori liar menyatakan bahwa Vavilova adalah agen Mossad yang ditanam sebagai perangkap untuk membantu penangkapan Pavel Durov.
Teori lain menyatakan bahwa dia sendiri berada di bawah pengawasan Mossad dan unggahannya yang sering di media sosial yang menunjukkan dia berada di lokasi yang sama dengan Durov menyebabkan penangkapannya. Dia telah mengunggah foto dari banyak tempat yang dikunjungi Durov — Kazakhstan, Kirgistan, dan Azerbaijan.
Komentar (0)
Login to comment on this news